Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Notulen Rapat Revitalisasi Evaluasi Kinerja RSU Tanggal 22 Desember 2012

22 Desember 2012. Contoh Notulen Rapat yang dihadiri oleh: Perawat Poli, IGD, Rawat Inap, Team Pelayanan BPJS dan Jamkesmas, Staf RM, Staf Gizi, IPSRS, Direktur, HRD, Personalia, dll.
Usulan dari team Poli: Kans atau peluang untuk menjadi karyawan tetap perlu ditinjau ulang, karena bagi karyawa kontrak yang sudah bertahun bekerja di RSU situ terlihat kurang berpeluang. Apakah hanya dikhususkan bagi yang muda saja, sementara pengabdian karyawan lama tidak dihargai?
Masukan dari mba Susi Asuransi: Faktor penilaian / indikator dari tiap elemen evaluasi khususnya profesionalisme perlu dirinci, karena kompleksnya sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit.
B: Kesulitan bagi koordinator, mereka mengalami kesulitan untuk meraih skor dalam penilaian profesionalisme karena dalam pekerjaanya sering hanya menghadapi 1 orang saja yakni direktur HRD.
W: Apakah bonus reward itu diperuntukkan untuk semua orang? dan jika evaluasi untuk masa kontrak selesai, apakah langkah selanjutnya.
IBS: Untuk menyiapkan anak-anak (perawat ahli) di Ok (IBS instalasi bedah sentral) dalam waktu 2 tahun itu tidak cukup. Sehingga kontrak 2 tahun itu seperti hanya memberikan kesempatan bagi mereka yang memanfaatkan belajar.

B: Jam kerja poli, karena masuk dan pulangnya kesulitan menyesuaikan kunjungan pasien.
A: Surat Jaminan Kesehatan (model kartus sehat Jokowi) dibutuhkan sekali oleh perawat, karena banyak resiko yang harus ditanggung seperti pemberian obat kemoterapi, jika melihat pelaksanaan yang ada, masih belum menggunakan standar keselamatan pasien mapun perawat. Kurang jelasnya prosedur, dan tenaga yang ahli dalam hal tersebut bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. Dalam Hal ini adalah efek dari obat-obatan kemoterapi seperti efek samping berupa tumbuhnya penyakit pada si perawat pemberi terapi Kemo
Direktur: Yang sudah ada dilaksanakan, adapun yang belum detail bisa dirincikan lebih untuk lebih baik.
B: Mengusulkan libur tanggal merah untuk karyawan non sift lebih permisif, tentu saja dengan tetap memperhatikan pelayanan kesehatan bagi pasien.