Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal pretest keagamaan perawat diklat tanggal 16 Mei 2013

Soal-soal.
A. Apa hakikat kita hidup di dunia ini? Sebutkan landasan jawaban anda!
B. Sebutkan makna ibadah yang teman-teman ketahui!
C. Sebutkan dua syarat diterimanya ibadah!

Jawaban:
A. Hakikat kita hidup di dunia adalah beribadah kepada Allah ta'ala semata, dasarnya ialah firman Allah sendiri dalam alqur'an surat adzdzariyat ayat 56 wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'budun.
Surah Adh-Dhariyat, Verse 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
B. Ibadah adalah segala sesuatu yang diridhai oleh Allah baik perbuatan batin maupun dzahir yang dilakukan semata karena mengharapkan keridhoan Allah subhanahu wa ta'ala.
C. Syarat diterimanya ibadah ialah ikhlas, yakni pertama ibadah harus dilaksanakan karena mengharapkan ridho Allah saja bukan ridho manusia ataupun lainnya. Kedua ialah ibadah harus ittiba yakni mengikuti cara-cara yang rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam ajarkan.

Diharapkan perawat mengerti hakikat tujuan penciptaan manusia. Sehingga dalam bekerja ia mempunyai landasan yang benar dan diniatkan untuk mencari keridhoan Allah subhanahu wata'ala. Karena makna ibadah bukan bermakna manusia harus beribadah di masjid selalu tanpa mau bekerja, tak mau berusaha, tidak menikah karena mengganggu, tidak mengurus anak atau orang tua yang lanjut usia melainkan ibadah bermakna segala sesuatu yang dicintai dan diridhoi Allah subhanahu wata'ala baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik yang sifatnya lahir maupun batin.
Hukum asalnya perbuatan keseharian adalah mubah boleh dikerjakan tanpa mendapat pahala maupun dosa. Contoh orang bekerja, orang itu berniat kerja untuk menghindari meminta minta, ingin bersedekah, ingin bisa naik haji, sehingga pekerjaan tersebut bernilai ibadah.
Menikah jika diniatkan untuk menghindari yang haram supaya tidak terjerumus ke zina yang dilarang Allah maka nikah bernilai ibadah.
Berbeda dengan orang yang bertujuan untuk mencari uang saja, maka dia hanya melakukan perbuatan mubah saja bukan bernilai ibadah.
Sampai dalam hadis disebutkan dalam hadis bahwa seseorang berhubungan suami istri pun bisa dinilai ibadah. Dalam sebuah hadis di dalam kumpulan hadis arba'in nawawi hadis shahih riwayat muslim.
Bahwasanya ada sahabat rasulullah yang miskin yang datang mengeluh pada rasulullah, berkata bahwa orang-orang kaya datang dengan banyak pahala karena mereka beribadah sebagaimana kami beribadah sementara mereka bersedekah sementara kami tidak bisa bershodaqoh. Maka rasulullah, menjawab bukankah Allah telah memberikan kepada kalian apa-apa yang bisa untuk digunakan  sebagai shodaqoh? Tasbih, tahmid dst sampai berhubungan dengan suami istri pun sedekah.
Maka shahabat heran bagaimana bersenggama dengan istei pun sedekah. Maka dijawab lagi bukankah menumpahkan syahwat kepada yang haram akan mendapatkan dosa? Maka jika syahwat ditumpahkan kepada pasangan yang halal akan mendapat pahala.