Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Laporan SPI Satuan Pengawas Internal Rumah Sakit Islam Periode III

1. Unit Kerja IGD:
Di Unit kerja IGD kejadian tidur bersama-sama masih dijumpai 6 kali kejadian sementara frekuensi di periode lalu 7 kali kejadian. Terjadi kekosongan perawat 1 kali dikarenakan sedang membantu atau berada di ruangan lain. Kejadian yang negatif lain ialah dijumpai 2 kali yakni ruangan kotor, sampah kasa berserakan sementara perawat dan CS tidak ada koordinasi. Kejadian tidur di lantai dua / tempat lain yang tersembunyi sehingga mempersulit pelayanan tatkala keadaan darurat membutuhkan tenaga yang siap sedia masih seringkali terjadi dan sudah disampaikan ke HRD untuk tindak lanjut.

2. Unit Kerja RM
Tidur masih bersama-sama, tidak ada pergantian sehingga dalam menerima pasien dalam keadaan tidak “siaga” sama sekali. Seringkali pula dijumpai tidur di lantai dua sehingga mempersulit pelayanan ketika dibutuhkan.
3. IBS
IBS sering dijumpai operasi selesai sebelum jam 12 malam tetapi sedikit sekali dari perawat-perawat tersebut yang bisa melaksanakan sholat shubuh berjamaah di masjid. Dan beberapa kali malah perawat keluyuran ke warung di depan untuk menonton bola dan lainnya. Pada malam hari pernah pula kejadian musik dangdut terdengar di ruangan OK yang mana hal tersebut sudah berkali-kali diingatkan tentang haramnya musik.
4. ICU
Di ICU sering terjadi kekurangan tenaga dikarenakan perawat tidak hadir dengan alasan sakit dan kurang terkoordinirnya pelayanan di ICU dikarenakan belum adanya koordinator, hal ini semoga sudah bisa teratasi dengan ditunjuknya beberapa penanggung jawab dan koordinator ICU.
Kunci ICU senantiasa terkunci sehingga tidak bisa dideteksi apakah perawat sedang tidur atau tidak. Hal ini penting diperhatikan karena SPI membutuhkan kewenangan untuk mengontrol.

5. Jamkesmas
- Kekurangan tenaga, sering terjadi jaga malam perawat hanya 1 orang dalam keadaan pasien cukup banyak. Solusinya ialah dengan mobilisasi perawat atau ditambah SDM perawat nya.
- Permasalahan yang lain ialah dengan trend pasien jamkesmas yang kian hari kian bertambah, hendaknya masalah SDM ini mendapat perhatian.
- Perawat wanita IGD sering dijumpai pada malam hari tidur di Jamkesmas, solusinya ialah perawat IGD wanita diharuskan berkumpul di ruang ICU kecuali atas tugas Supervisi keperawatan harus membantu di ruangan selain ICU.

6. Tulip
- Jadwal standby sudah mulai hilang kembali, sehingga tidur bersama-sama kembali terjadi di ruangan IRNA Tulip.
- Pembagian tanggung jawab pasien di ruangan kepada perawat (primary care) perlu ditegakkan kembali.

7. Chrisan
- Pintu ruangan dikunci terkadang terjadi sehingga mempersulit kontrol apakah perawat terjaga ataukah tidur dengan nyamannya. Bahkan pernah juga perawat tidur di bed pasien.
- Jadwal standby sudah tidak ada lagi di papan tulis.

8. Lili / Aster
- Beberapa kali terjadi perawat-perawat yang senior tidur di ruangan yang tidak ada pasien sementara perawat-perawat baru ditempatkan di ruangan

9. Security
Pengamanan sekurity di waktu malam dipandang sudah cukup terkoordinir dengan baik, kelesuan pada bulan-bulan yang lalu sudah bisa dikaver oleh ekstra food (kopi) di waktu malam. Tidak pernah pula ada kejadian satpam tidur pada saat bekerja kecuali sakit, dan itupun satpam tersebut tidak tidur hanya duduk di dalam ruangan supaya tidak terkena angin.
Keluhan serupa dari petugas satpam yang lain ialah ketiadaan pos satpam yang dirasa sangat penting. Karena satpam yang banyak frekuensi kerjanya di luar ruangan pada waktu malam rawan terkena serangan cuaca dingin pada sekitar jam 2 – 4 dini hari. Hal ini bisa memperburuk kualitas pengamanan, sehingga pengadaan pos satpam sekedar melindungi petugas dari angin malam perlu diusulkan kepada pihak manajemen dan perencanaan.

10. Kasir, Laborat, Apotik, Radiologi
Secara umum gambaran kinerja Kasir, Laborat, Apotik, Radiologi di waktu malam tidak ada masalah dikarenakan walaupun sedang tidak berjaga / beristirahat, karyawan di ruangan tersebut selalu mudah dibangunkan bila sewaktu-waktu diperlukan.
Akan tetapi jika dicermati lebih lanjut, pada waktu dini hari hampir tidak ada aktifitas atau bisa dikatakan tingkat produktifitas rendah. Diusulkan untuk menganalisa beban kerja, perbaikan protap kerja.

11. Cleaning Service & Laundry
Kinerja cleaning service sudah lebih baik semenjak ada supervisi CS, akan tetapi ada saran bahwa supervisi laundry untuk saat ini lebih dibutuhkan.

12. Dapur
Ada ucapan-ucapan tidak terjaga dari lisan para juru masak di dapur pada saat menyiapkan makanan pada waktu dini hari. Perlu diusulkan pada tim asatidzah untuk pembenahan akhlak petugas-petugas dapur, selain daripada pengadaan supervisi / pengawas untuk pengamanan aset dapur milik rumah sakit.

I. PEMECAHAN MASALAH DAN TINDAK LANJUT
Pemecahan masalah diartikan sebagai upaya untuk melakukan evaluasi dengan melakukan analisa secara pro-aktif terhadap laporan SATUAN PENGAWASAN INTERNAL yang ada untuk dilakukan pemecahan masalah dari dampak masalah yang ditimbulkan.
Penyebaran informasi permasalahan tersebut di atas kepada masing-masing ruangan sebagai bahan muhasabah, untuk kemudian ditindak lanjuti penyelesaiannya secara bersama antara manajemen dan koordinator melalui pertemuan / rapat koordinasi.

II. PENUTUP
1. Semoga dengan adanya Program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL ini dapat menggugah kesadaran setiap personal di masing-masing unit pelayanan untuk menjunjung tinggi etika profesi dan standar pelayanan minimal yang berlaku, terbuka dan jujur dalam melaksanakan tugas. Sehingga program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL RSU ini bisa menjadi upaya peningkatan mutu kualitas pelayanan kesehatan di masa yang akan datang.
2. Berdasarkan pantauan terhadap petugas SPI, maka diusulkan kepada nama-nama berikut ini untuk tidak direkomendasikan lagi sebagai petugas SPI, dikarenakan kesibukan kerja, seringnya tugas ke luar kota, dan sering tidak melakukan tugas jaga sesuai yang dijadwal.